Sabtu, 31 Desember 2011

kunjungan antenatal


Kunjungan ulang adalah  yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama. Manfaat dari setiap kunjungan adalah:

Kunjungan I (16 minggu) dilakukan untuk:
1.             Penapisan dan pengobatan anemia
2.             Perencanaan persalinan
3.             Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
Kunjungan II (24 – 28 minggu)
1.             Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
2.             Penapisan preeklamsi, gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan
3.             Mengulang perencanaan persalinan.

kunjungan III (32 minggu),

1.             Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
2.             Penapisan preeklamsi, gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan
3.             Mengulang perencanaan persalinan.

Kunjungan IV (36 minggu – lahir)
1.             Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III
2.             Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
3.             Memantapkan rencana persalinan
4.             Mengenali tanda-tanda persalinan
Abdul Bari Saefuddin, 2002, hal.: 98).

Minggu, 18 Desember 2011

Tanda-tanda Mulainya Persalinan



Lightening

Terbenamnya kepala janin ke dalam rongga panggul karena berkurangnya tempat di dalam uterus dan sedikit melebarnya symphisis. Keadaan ini sering meringankan keluhan pernafasan serta heartburn dan pada primigravida akan terlihat pada kehamilan 36 mingu sementara pada multipara baru tampak setelah persalinan dimulai mengingat otot-otot abdomennya lebih kendor.

Sering buang air kecil

Sering buang air kecil yang disebabkan oleh tekanan kepala janin pada kandung kemih.

Kontraksi Braxton-Hicks

Kontraksi Braxton-Hicks pada saat uterus yang teregang dan mudah dirangsang itu menimbulkan distensi dinding abdomen sehingga dinding abdomen menjadi lebih tipis dan kulit menjadi lebih peka terhadap rangsangan.
Helen Parrer, 2001

Jumat, 09 Desember 2011

Gemuk Paska Menopause Berisiko Kanker Payudara


 Jumlah penderita kanker payudara di Indonesia menempati urutan kedua setelah kanker leher rahim. Penderitanya pun ada yang baru berusia 18 tahun. Padahal di negara-negara lain, Eropa atau Amerika misalnya, jumlah penderita kanker payudara tidak begitu banyak dibanding dengan jumlah penderita kanker jenis lain.

Nah..jika berat badan anda terus bertambah. Apalagi menjelang menopause, anda perlu berhati-hati. Karena, berdasarkan hasil penelitian Dr. A. Heather Eliassen, dari Rumah Sakit Perempuan di Boston dan Brigham menunjukkan adanya hubungan antara berat badan dan peningkatan resiko kanker payudara.
Ia dan timnya mendapati bahwa risiko terserang kanker payudara pada perempuan yang berat badannya bertambah 25 kilogram adalah 45% lebih tinggi dibandingkan mereka yang beratnya stabil.
Pada 2002 saja terdapat 2.376 kasus kanker payudara di kalangan subyek pascamenopause yang berat badannya naik 10 kilogram atau lebih setelah menopause. Di kalangan perempuan yang kehilangan sedikitnya 10 kilogram berat badan sebelum menopause, risiko tersebut turun 16%.
Sementara, perempuan yang kehilangan sedikitnya 10 kilogram berat badan setelah menopause menghadapi peningkatan risiko sebesar 23%. Masalahnya, menurut penelitian tak banyak perempuan kehilangan berat badan setelah menopause. 
Untuk itu, sebaiknya anda rajin memeriksa payudara. Dengan demikian anda akan semakin mengenalnya, dan semakin mudah menemukan sesuatu yang berbeda dari biasanya.
sumber: perempuan.com